Hidup Tak Lepas Dari Utang
Masih inget kan, kasus meninggalnya Irzen Octa akibat tindakan brutal penagih utang atau debt collector bank Citibank yang saat ini masih dalam proses di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat?
Tentunya, kasus itu hanya segelintir yang terkuak kepermukaan oleh media karena kebetulan menyebabkan tewasnya seseorang akibat Utang. Sebab, bukan tidak mungkin banyak kasus-kasus serupa yang sepertinya tenggelam di telan waktu.
Tapi, apa mo dikata, yang namanya pinjam memijam atau masalah Utang, kayaknya memang dah menjadi lika liku mahluk hidup di muka bumi ini sejak zaman bahela atau ratusan tahun lalu, dan mungkin yang namanya Utang sudah menjadi makanan sehari-hari sampe hari ni.
Namun, itu semua (Utang) sepertinya memang tak bisa dilepaskan dari cara hidup seseorang. Coba sebutin deh, apa ada orang yang selama hidupnya nggak pernah Ngutang? Mungkin, sekaya-kayanya orang pasti die pernah nyentuh yang namanya Utang.
Liat aja, orang sekarang bisa gampang punya mobil atau paling sederhana punya motor roda dua, bahkan rumah kelas RSS (Rumah Sederhana Sekali) tentunya atas bantuan yang namanya Utang. Misalnya, melalui kredit ma bank atau lembaga keuangan lain. Bahkan, ada juga yang nekat ma rentenir atau tengkulak.
Selain untuk penampilan dan bergaya, yang namanya tuk makan sehari-hari atau kegiatan konsumtif lainnya pun sepertinya nggak bisa lepas dari Utang.
Kalo dah begini, sebenarnya siapa sih yang salah? Pihak pemberi Utang, atau orang yang Ngutang? Bagaimana komentar Anda?
No comments:
Post a Comment